Deltanusantara.com – Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto resmi ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka dalam kasus suap proses pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI RI Harun Masiku dan perintangan penyidikan. Ok
Penetapan Hasto sebagai tersangka oleh KPK juga menimbulkan berbagai reaksi publik.
Salah satunya adalah terhadap harta kekayaan Sekjen PDIP tersebut. Senin 24 Februari 2025.
Berdasarkan dari data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Hasto terakhir kali melaporkan harta kekayaan pada 22 Desember 2003.
Baca Juga:
Diduga Langgar UU ASN Sebanyak 12 Orang Pegawai di Kabupaten Subang Terancam Diberhentikan
Keracunan Massal MBG di Bandung Barat Kembali Terjadi, Puluhan Siswa SMKN 1 Cihampelas Jadi Korban
Pemkab Ciamis Gelar Doa Bersama untuk Petani di Hari Tani Nasional 2025
Total kekayaannya mencapai Rp1,193 miliar dan sampai hari ini belum ada pembaruan informasi resmi tentang kekayaannya di laman e-LHKPN KPK.
Sebelum menjabat sebagai Sekjen PDIP, Hasto sebelumnya sempat bekerja sebagai project manager di PT Rekayasa Industri yang bergerak di bidang rekayasa dan konstruksi pada periode 1992-2002.
Selama bekerja pada perusahaan tersebut, Hasto turut terlibat dalam berbagai proyek strategis, seperti pengembangan pabrik ammonia, studi pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir, dan juga kelapa sawit.
Adapun posisi terakhirnya di perusahaan tersebut yaitu sebagai kepala divisi agroindustri.
Baca Juga:
Insiden Pendaratan di West Java Paragliding Championship 2025: Kompetisi Internasional di Sumedang
Wakil Bupati Sumedang Kunjungi Desa Cimarias Dukung Petani dan Tuntut CSR Perusahaan
Kritik Pedas Mantan Ketua HIPMI Hendra Ciho terhadap Sumedang Kreatif Festival
Kemudian ia melanjutkan kariernya dengan bekerja sebagai project director di PT Prada Nusa Perkasa sejak tahun 2003.
Setelah berkecimpung dalam dunia bisnis, pria kelahiran 1966 tersebut masih menyimpan ketertarikan utamanya pada dunia politik.
Ia berhasil membuka jalan baru untuk kariernya dalam dunia politik di PDI Perjuangan pada 2002 sebagai Wakil Sekretaris Bidang Media Massa dan Penggalangan DPP PDIP dan kariernya dalam dunia politik semakin menanjak.
Bersama PDI Perjuangan, karier Hasto dalam dunia politik kian cemerlang dengan terpilihnya ia sebagai anggota DPR RI masa bakti 2004-2009 dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Timur yang mencakup Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan, dan Trenggalek.
Hasto kemudian ditempatkan di Komisi IV yang menangani terkait perdagangan, perindustrian, investasi, dan koperasi.
Kemudian Hasto juga kembali mendapatkan kepercayaan pada gelaran Pemilihan Presiden 2014 sebagai Koordinator juru bicara tim pemenangan Jokowi – Jusuf Kalla.
Tak hanya itu, dalam internal partainya ia juga ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal PDIP yang menggantikan Tjahjo Kumolo pada tahun 2015.
Sebab, kala itu Tjahjo Kumolo juga ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Dalam Negeri.***
Yuk! Baca artikel https://deltanusantara.com di Google News
Penulis : Gerry