Deltanusantara.com – Cuaca Indonesia tengah menunjukkan pola yang tak biasa. Meski kalender menunjukkan musim kemarau, hujan masih turun di berbagai daerah. Senin (19/5/2025).
BMKG menyebut kondisi ini sebagai kemarau basah, yang diprediksi akan terus berlangsung hingga Agustus 2025.
“Kemarau basah adalah fenomena tidak biasa, disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan iklim serta pola cuaca yang tidak stabil,” ujar Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto.
Baca Juga:
Diduga Langgar UU ASN Sebanyak 12 Orang Pegawai di Kabupaten Subang Terancam Diberhentikan
Keracunan Massal MBG di Bandung Barat Kembali Terjadi, Puluhan Siswa SMKN 1 Cihampelas Jadi Korban
Pemkab Ciamis Gelar Doa Bersama untuk Petani di Hari Tani Nasional 2025
Fenomena ini dipicu oleh sejumlah faktor atmosfer global seperti sirkulasi siklonik, Madden-Julian Oscillation (MJO), serta gelombang tropis Kelvin dan Rossby.
Akibatnya, wilayah seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara yang biasanya kering di musim ini justru masih diguyur hujan.
Dampaknya bisa terasa di banyak sektor, termasuk pertanian dan keselamatan lingkungan.
Risiko banjir lokal dan tanah longsor pun meningkat seiring turunnya hujan deras di musim yang semestinya kering.
Baca Juga:
Insiden Pendaratan di West Java Paragliding Championship 2025: Kompetisi Internasional di Sumedang
Wakil Bupati Sumedang Kunjungi Desa Cimarias Dukung Petani dan Tuntut CSR Perusahaan
Kritik Pedas Mantan Ketua HIPMI Hendra Ciho terhadap Sumedang Kreatif Festival
BMKG pun mengimbau masyarakat agar menyesuaikan aktivitas harian. Gunakan pelindung seperti topi atau payung, jaga hidrasi, dan waspadai petir serta angin kencang.
Bagi yang tinggal di daerah rawan, siapkan langkah antisipatif terhadap kemungkinan bencana hidrometeorologi.
Dengan cuaca yang tak menentu seperti ini, diperlukan langkah tambahan yang bisa kita lakukan untuk tetap aman dan produktif.***
Yuk! baca artikel Deltanusantara.com lainnya di GoogleNews.
Penulis : Gerry
Sumber Berita : BMKG