Deltanusantara.com – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming memimpin rapat perdana Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) di Gedung Wisma Kementerian Pemuda dan Olahraga. Kamis 5 Desember 2024.
Rapat perdana tersebut untuk menindaklanjuti salah satu misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto terkait penguatan peran pemuda dan peningkatan prestasi olahraga.
Acara berlangsung di Gedung Wisma Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jl. Gelora No. 21, Jakarta Pusat, Rabu (04/12/2024).
Pada kesempatan ini, Wapres menyoroti beberapa isu penting yang masih menjadi pekerjaan rumah bersama.
Baca Juga:
Diduga Langgar UU ASN Sebanyak 12 Orang Pegawai di Kabupaten Subang Terancam Diberhentikan
Keracunan Massal MBG di Bandung Barat Kembali Terjadi, Puluhan Siswa SMKN 1 Cihampelas Jadi Korban
Pemkab Ciamis Gelar Doa Bersama untuk Petani di Hari Tani Nasional 2025
Pada kesempatan tersebut, Wapres Gibran menyampaikan sejumlah langkah strategis yang harus dijalankan untuk mengoptimalkan implementasi DBON.
Adapun salah satu PR yang menjadi fokus Wapres adalah masih minimnya atensi pemerintah pada pengembangan olahraga di sisi hulu.
“Pemerintah dan publik masih fokus di hilir saat atletnya menang, padahal di hulu masih belum maksimal, misalnya pencarian bakat, pembinaan, dan lain-lain,” ungkapnya.
Baca Juga:
Insiden Pendaratan di West Java Paragliding Championship 2025: Kompetisi Internasional di Sumedang
Wakil Bupati Sumedang Kunjungi Desa Cimarias Dukung Petani dan Tuntut CSR Perusahaan
Kritik Pedas Mantan Ketua HIPMI Hendra Ciho terhadap Sumedang Kreatif Festival
04/12/2024
Sebagai upaya mewujudkan salah satu misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto terkait penguatan peran pemuda dan peningkatan prestasi olahraga, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming memimpin rapat perdana Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) di Gedung Wisma Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jl. Gelora No. 21, Jakarta Pusat, Rabu (04/12/2024).
Pada kesempatan ini, Wapres menyoroti beberapa isu penting yang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama dan menyampaikan sejumlah langkah strategis yang harus dijalankan untuk mengoptimalkan implementasi DBON.
Adapun salah satu PR yang menjadi fokus Wapres adalah masih minimnya atensi pemerintah pada pengembangan olahraga di sisi hulu.
“Pemerintah dan publik masih fokus di hilir saat atletnya menang, [padahal] di hulu masih belum maksimal, misalnya pencarian bakat, pembinaan, dan lain-lain,” ungkapnya.
Terkait hal tersebut, Wapres meminta instansi terkait agar mengembangkan kurikulum dan melengkapi fasilitas penunjang olahraga di sekolah-sekolah. Termasuk juga mengakomodasi pengembangan talenta olahraga para penyandang disabilitas, baik dari segi sarana prasarana maupun pembinaan.
“Perlu perbaikan kurikulum pendidikan olahraga sehingga bisa membentuk pola hidup sehat, misalnya untuk mencegah obesitas pada anak usia sekolah,” pintanya.
Selain itu, Wapres juga menekankan pentingnya penyelesaian kurikulum untuk Sekolah Khusus Olahraga (SKO) agar dapat mendukung program DBON secara optimal.
Lebih jauh, Wapres meminta komitmen penuh dari seluruh kementerian/lembaga (K/L) agar program DBON dapat berjalan secara maksimal.
“[Harus] dipastikan DBON masuk dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) semua K/L tiap tahun. Juga masuk dalam RPJMN,” instruksinya.
Tidak hanya itu, Wakil Kepala Negara juga meminta Kementerian Dalam Negeri agar memastikan seluruh daerah menerapkan Desain Besar Olahraga Daerah (DBOD).
Sebab, sejauh ini baru dua provinsi di Indonesia yang telah memiliki DBOD. “Pastikan tiap daerah menjalankan DBOD dengan penuh komitmen,” tegasnya.
Wapres juga menekankan perlunya pelibatan sektor swasta dalam implementasi DBON, khususnya agar mengambil peran dalam pembangunan rumah sakit olahraga dan pengelolaan stadion.
“Buka kesempatan bagi swasta untuk membangun rumah sakit olahraga yang merata di tiap provinsi.
Termasuk pengambilalihan stadion-stadion kita yang mungkin terbengkalai,” imbaunya.
Menurut Wapres, keterlibatan swasta dapat mengoptimalkan pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur olahraga di tengah keterbatasan anggaran pemerintah daerah.
Semantara itu. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo memaparkan dukungan-dukungan yang dibutuhkan dari sejumlah instansi terkait, guna meningkatkan prestasi olahraga, dari hulu hingga hilir.
“Di dalam program prioritas, salah satunya adalah peningkatan prestasi olahraga yang kami klasterisasi sesuai dengan instansi terkait.
Pemerintah mewajibkan sekolah negeri dan perguruan tinggi negeri untuk memberikan beasiswa kepada atlet, minimal 5 persen dari total daya tampung.
Ini terkait dengan Kemenpora, KemenPU, Kemendikdas, dan Kemenditisaintek,” terangnya.***
Biro Pers Wapres
Editor : Gerry