Deltanusantara.com – Polda Jawa Barat secara resmi menggelar Latihan Pra Operasi (Latpraops) Pekat II Lodaya 2025, yang dilaksanakan pada Rabu, 30 April 2025 bertempat di Aula Djayalaksana Mapolda Jabar. Kamis (1/5/2025).
Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Kabag Bin Ops Biro Ops Polda Jabar, AKBP Asep Pujiono, S.I.K., M.H., M.M., dan diikuti oleh peserta dari Satker Mapolda Jabar maupun Satwil jajaran melalui media video conference. Pada Rabu (30/4/2025).
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Hendra Rochmawan S.I.K., M.H. mengatakan bahwa Latpraops Pekat II Lodaya merupakan bagian penting dari tahapan manajemen operasi kepolisian dalam menghadapi dan menanggulangi penyakit masyarakat seperti perjudian, miras, prostitusi terselubung, geng motor, balap liar, serta kejahatan konvensional lainnya.
Baca Juga:
Diduga Langgar UU ASN Sebanyak 12 Orang Pegawai di Kabupaten Subang Terancam Diberhentikan
Keracunan Massal MBG di Bandung Barat Kembali Terjadi, Puluhan Siswa SMKN 1 Cihampelas Jadi Korban
Pemkab Ciamis Gelar Doa Bersama untuk Petani di Hari Tani Nasional 2025
“Operasi ini juga menargetkan berbagai bentuk kejahatan sosial yang kini berkembang melalui saluran digital, seperti penyebaran hoaks, eksploitasi anak, perdagangan orang, hingga penyalahgunaan narkotika.” ungkapnya.
Sementara AKBP Asep Pujiono menyampaikan bahwa pelatihan ini adalah bentuk kesiapan sumber daya manusia Polri yang harus terintegrasi, akuntabel, transparan dan profesional.
“Dengan latihan ini, kita berharap mampu meningkatkan kesigapan personel dalam mendeteksi dini serta melakukan respon cepat terhadap gangguan Kamtibmas yang terus berkembang,” tegasnya.
Ia juga menegaskan bahwa dinamika sosial saat ini membutuhkan pendekatan humanis dari setiap jajaran kepolisian, karena kepercayaan publik terhadap institusi sangat ditentukan oleh profesionalisme dan integritas di lapangan.
Baca Juga:
Insiden Pendaratan di West Java Paragliding Championship 2025: Kompetisi Internasional di Sumedang
Wakil Bupati Sumedang Kunjungi Desa Cimarias Dukung Petani dan Tuntut CSR Perusahaan
Kritik Pedas Mantan Ketua HIPMI Hendra Ciho terhadap Sumedang Kreatif Festival
Oleh karena itu, personel yang terlibat dalam operasi diminta mengedepankan etika dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
“Peningkatan kemampuan teknis dan taktis harus terus diasah. Tidak hanya untuk menindak, tetapi juga membangun kepercayaan masyarakat melalui tindakan yang tegas namun tetap humanis,” ujar Asep dalam arahannya kepada peserta Latpraops.
Selain itu, beliau menekankan bahwa operasi yang akan dilaksanakan selama 10 hari ke depan, mulai 1 sampai 10 Mei 2025, harus dijalankan sesuai SOP dan peraturan hukum yang berlaku, agar mampu memberikan perlindungan dan pelayanan optimal kepada masyarakat Jawa Barat.
Kegiatan pembukaan ini juga melibatkan berbagai pemaparan dari fungsi teknis, mulai dari pengawasan oleh Irwasda, pengarahan dari Karoops, hingga pemaparan strategi patroli dan penanganan target oleh Satfung terkait seperti Ditreskrimum, Ditsamapta, Ditintelkam, serta koordinasi dari Bid Humas.
Dengan semangat kolaboratif dan profesionalisme yang tinggi, diharapkan Latpraops ini menjadi langkah awal yang efektif dalam mewujudkan Operasi Pekat II Lodaya 2025 yang sukses, aman, dan berdaya guna bagi stabilitas Kamtibmas di wilayah hukum Polda Jabar.***
Yuk! baca artikel Deltanusantara.com lainnya di GoogleNews.
Editor : Gerry
Sumber Berita : Moh Asep