Deltanusantara.com – Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) melakukan langkah antisipatif dengan menggelar penyekatan terhadap rombongan pelajar yang diduga akan berangkat ke Jakarta untuk mengikuti aksi unjuk rasa.
Hingga pukul 12.00 WIB, tercatat sebanyak 96 pelajar berhasil diamankan oleh jajaran Polres di berbagai wilayah.
Dari laporan yang diterima, Polresta Bogor Kota mengamankan 17 pelajar SMA sederajat yang berasal dari sejumlah sekolah, di antaranya YKYB, SMK Al Ghozali, dan SMA Darussalam.
Baca Juga:
Diduga Langgar UU ASN Sebanyak 12 Orang Pegawai di Kabupaten Subang Terancam Diberhentikan
Keracunan Massal MBG di Bandung Barat Kembali Terjadi, Puluhan Siswa SMKN 1 Cihampelas Jadi Korban
Pemkab Ciamis Gelar Doa Bersama untuk Petani di Hari Tani Nasional 2025
Sementara itu, Polres Karawang mengamankan 49 pelajar SMK dari berbagai sekolah, termasuk SMK Taruna Karya 3 Kutawaluya dan SMK PGRI Karawang.
Adapun Polres Purwakarta mendata 21 pelajar yang terdiri dari 1 siswa SMP dan 20 siswa SMA dari beberapa sekolah, seperti SMK YPK Purwakarta dan SMKN 1 Purwakarta.
Selain itu, Polres Bogor Kabupaten juga menambahkan laporan dengan mengamankan 9 pelajar yang kini masih dalam proses pendataan.
Dengan demikian, total keseluruhan pelajar yang diamankan dari empat wilayah tersebut berjumlah 96 orang.
Baca Juga:
Insiden Pendaratan di West Java Paragliding Championship 2025: Kompetisi Internasional di Sumedang
Wakil Bupati Sumedang Kunjungi Desa Cimarias Dukung Petani dan Tuntut CSR Perusahaan
Kritik Pedas Mantan Ketua HIPMI Hendra Ciho terhadap Sumedang Kreatif Festival
Seluruhnya langsung dibawa ke Polres masing-masing untuk dilakukan pendataan serta diberikan pembinaan.
Dijelaskan Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan bahwa langkah penyekatan tersebut merupakan bagian dari upaya preventif untuk melindungi para pelajar dari potensi keterlibatan dalam aksi yang berisiko.
“Polda Jabar tidak bermaksud menghukum para pelajar, melainkan melindungi dan memberikan pembinaan agar mereka tidak terjerumus dalam kegiatan yang dapat membahayakan diri maupun mengganggu ketertiban masyarakat.
Mereka nantinya akan dikembalikan ke orang tua dan pihak sekolah dengan harapan bisa mendapatkan pengawasan lebih baik,”jelasnya.
Polda Jawa Barat berkomitmen menjaga kondusivitas wilayah dengan tetap mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis.
Melalui penyekatan ini, diharapkan generasi muda, khususnya para pelajar, dapat terhindar dari aktivitas yang berisiko dan lebih diarahkan pada kegiatan positif yang bermanfaat bagi masa depan mereka,” ungkapnya.***
Editor : Gerry
Sumber Berita : Moh Asep/ Humas Polda Jabar