Dedi Mulyadi: Pemprov Jabar Sia-sia Turunkan Biaya Pendidikan, Jika Orang Tua Masih Keluarkan Dana Besar

Avatar photo

- Jurnalis

Selasa, 12 Agustus 2025 - 14:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat berdiskusi dengan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Purwanto tentang kegiatan Outing Class.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat berdiskusi dengan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Purwanto tentang kegiatan Outing Class.

 

Deltanusantara.com – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat berdiskusi dengan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Purwanto tentang kegiatan Outing Class.

“Emang outing class harus ngendong Pak?” tanya Dedi Mulyadi. Selasa (12/8/2025)

Purwanto mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah berupaya menurunkan biaya pendidikan.”Kan kita setiap tahun membayar sekolah,” imbuhnya.

Dedi Mulyadi mengungkapkan, sekolah di Jawa Barat dibayar menggunankan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS).

“Dana anggaran rehabilitasi sekolah, unit sekolah baru APBD-nya dikerahin untuk itu,” terangya.

Dedi Mulyadi mengungkapkan, dana untuk sekolah jumlahnya sangat besar.”Jumlah dari Rp31 triliun habis oleh Dinas Pendidikan sudah 12,4 triliun,” sebutnya.

Setelah pemerintah capek-capek, Dedi Mulyadi melanjutkan, mengeluarkan uang cukup banyak. “Bahkan saya mungkin banyak yang enggak suka sama saya,” ungkap Dedi.

Gubernur Jawa Barat juga memberlakukan banyak larangan di sekolah, hingga biaya pendidikan harus gratis.

“Enggak boleh beli LKS di sekolah, enggak boleh beli seragam di sekolah, enggak boleh beli buku di sekolah, enggak boleh, harus free,” tegasnya.

Namun, Dedi Mulyadi menilai, semua usaha tersebut tidak akan ada artinya.

“Kalau orang tuanya tiap hari ke anaknya ngasih buat motor-motoran, ngasih buat pulsanya gede, kemudian HP-nya kuotanya gede, HP-nya bermerek, pakai motor,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Gubernur Jawa Barat membeberkan, anak-anak juga diberi akses untuk balapan dan menghisap tembakau.

“Ya enggak ada arti subsidi, dibuang. Karena orang tuanya tetap mengeluarkan biaya besar,” ucapnya.

Dedi Mulyadi menjelaskan, tujuan banyak larangan dan aturan dilakukan untuk pendidikan.

“Jadi tujuan kita serba melarang, serba mengatur itu agar orang tua tidak mengeluarkan biaya yang besar untuk pendidikan anaknya,” tandas Gubernur Jawa Barat.***

Penulis : Gerry

Sumber Berita : KDM Channel

Berita Terkait

Diduga Langgar UU ASN Sebanyak 12 Orang Pegawai di Kabupaten Subang Terancam Diberhentikan
Keracunan Massal MBG di Bandung Barat Kembali Terjadi, Puluhan Siswa SMKN 1 Cihampelas Jadi Korban
Pemkab Ciamis Gelar Doa Bersama untuk Petani di Hari Tani Nasional 2025
Wakil Bupati Sumedang Kunjungi Desa Cimarias Dukung Petani dan Tuntut CSR Perusahaan
Kritik Pedas Mantan Ketua HIPMI Hendra Ciho terhadap Sumedang Kreatif Festival
Polda Jabar Gelar Seminar Hukum Bidkum 2025: Sinergitas Aparat Penegak Hukum dan Pemberlakuan KUHP Baru
Ratusan Siswa di Kabupaten Bandung Barat Mengalami Keracunan Makanan MBG, Polisi Lakukan Penyelidikan
Pelaksanaan Program BMG di SDN Pangadegan Rancakalong Berjalan Lancar

Berita Terkait

Kamis, 25 September 2025 - 08:09 WIB

Diduga Langgar UU ASN Sebanyak 12 Orang Pegawai di Kabupaten Subang Terancam Diberhentikan

Rabu, 24 September 2025 - 22:22 WIB

Keracunan Massal MBG di Bandung Barat Kembali Terjadi, Puluhan Siswa SMKN 1 Cihampelas Jadi Korban

Rabu, 24 September 2025 - 17:34 WIB

Pemkab Ciamis Gelar Doa Bersama untuk Petani di Hari Tani Nasional 2025

Rabu, 24 September 2025 - 13:30 WIB

Wakil Bupati Sumedang Kunjungi Desa Cimarias Dukung Petani dan Tuntut CSR Perusahaan

Selasa, 23 September 2025 - 15:17 WIB

Polda Jabar Gelar Seminar Hukum Bidkum 2025: Sinergitas Aparat Penegak Hukum dan Pemberlakuan KUHP Baru

Berita Terbaru