Deltanusantara.com – Farel Prayoga, penyanyi remaja asal Banyuwangi yang melejit lewat lagu “Ojo Dibandingke,” mengungkapkan kisah mengharukan soal nasib keuangannya yang terkuras.
Ungkapnya tersebut di tayangkan dalam acara podcast bersama Denny Sumargo di kanal YouTube CURHAT BANG, pada Jumat (18/7/2025).
Baca Juga:
Diduga Langgar UU ASN Sebanyak 12 Orang Pegawai di Kabupaten Subang Terancam Diberhentikan
Keracunan Massal MBG di Bandung Barat Kembali Terjadi, Puluhan Siswa SMKN 1 Cihampelas Jadi Korban
Pemkab Ciamis Gelar Doa Bersama untuk Petani di Hari Tani Nasional 2025
Farel mengaku bahwa dari penghasilan lebih dari Rp 10 miliar yang ia kumpulkan selama tiga tahun terakhir, kini hanya tersisa sekitar Rp 10.000 di rekeningnya.
Iya, awal-awal viral, uang miliaran nyampe, itu yang pegang orangtua. Bisa dibilang enggak bijak megangnya,” ujar Farel dengan suara lirih.
Diduga Keluarganya bersekongkol habiskan uang Farel Prayoga menurut manajer Farel, selama masa keemasan nya setelah viral, penghasilan Farel diperkirakan menembus Rp 10 miliar.
Namun, Farel mempercayakan pengelolaan uangnya kepada ayah dan ibu tirinya tanpa pengawasan.
Baca Juga:
Insiden Pendaratan di West Java Paragliding Championship 2025: Kompetisi Internasional di Sumedang
Wakil Bupati Sumedang Kunjungi Desa Cimarias Dukung Petani dan Tuntut CSR Perusahaan
Kritik Pedas Mantan Ketua HIPMI Hendra Ciho terhadap Sumedang Kreatif Festival
Farel baru menyadari saat akan menarik uang di ATM untuk membeli minuman diketahui tabungannya terkuras.
Posisi aku mau manggung, aku mau beli minuman dulu di supermarket, mau narik uang dulu, ternyata uangnya cuma sisa Rp 56.000. Padahal di rincian seharusnya ada sekitar Rp 100 juta,” tutur Farel.
Ketika ia bertanya ke kakak, ayah, dan ibu, mereka kompak berbohong, menyebut Farel sendiri yang boros.
Nanyalah aku, kok uangku tinggal segini kak? “Loh enggak tahu kakak, buat apa ya? Paling kamu yang boros’. Aku telepon bapak ibu, tanya kenapa uangku tinggal sendiri dijawab ya paling kamu yang boros gitu kan,” ujar Farel.
Sampai aku minta maaf ke mereka, kayak bener-bener maafin aku ya kalau aku seboros itu,” ungkap Farel.
Namun, belakangan Farel baru mengetahui bahwa uangnya hilang karena dipakai Untuk membelikan kuda kakaknya.
Bukan hanya itu, sebagian uang Farel juga dipakai orangtuanya untuk membeli tanah dan investasi lain tanpa sepengetahuan Farel.
Mereka bersengkongkol, tutup mulut,” kata Farel sedih.
Saat ini Farel dibiayai Manajernya dan hijrah ke Jakarta. Kini Farel memilih tinggal di Jakarta untuk melanjutkan sekolah dan karier musiknya. Semua biaya sekolahnya sementara ditanggung manajer.
Sekarang aku sekolah, manajer aku yang bayarin dulu. Ya enggak nyangka juga uang dari miliaran,” katanya.
Mendengar cerita tersebut, Denny Sumargo menunjukkan rasa prihatinnya. “Iya, uang dari miliaran jadi Rp10 ribu, kasihan juga. Semoga kamu bisa jadi orang nanti ya,” kata Denny.
Perjalanan Berat Sejak Kecil Farel lahir di Banyuwangi pada 8 Agustus 2010 dan dibesarkan dalam keluarga sederhana.
Ia sudah ditinggal ibu kandung sejak bayi, lalu diasuh ibu kandung sejak bayi, lalu diasuh ibu tiri. Sejak usia 8 tahun, Farel sudah turun ke jalan untuk mengamen demi membantu ekonomi keluarga.
Awalnya aku pribadi yang ingin ngamen, aku minta ke bapak, tapi lama kelamaan jadi pekerjaan. Jadi kayak jatuhnya, kalau enggak ngamen enggak dapat uang, enggak makan kita, enggak bayar utang bank,” kata Farel mengenang.
Sebagai diketahui Farel hidup dari Jalanan hingga ke Istana Negara Nama Farel mulai dikenal publik berkat video-video bernyanyi yang viral di media sosial.
Momen paling bersejarah dalam kariernya terjadi pada 17 Agustus 2022, saat ia tampil di Istana Negara membawakan “Ojo Dibandingke”” di hadapan Presiden Joko Widodo dan para pejabat negara.
Penampilan itu bukan hanya mengundang tepuk tangan, tetapi juga membuatnya jadi fenomena nasional. Meski kini menghadapi cobaan berat.
Farel Prayoga tetap berharap bisa mengejar impian dan membangun kehidupan yang lebih baik.
Ia juga berharap orangtua dan kakak-kakaknya bisa berubah bersikap lebih baik sehingga keluarganya kembali harmonis.***
Penulis : Gerry