Deltanusantara.com – Kabupaten Indramayu memiliki berbagai macam kesenian tradisional yang unik dan menarik, salah satunya adalah kesenian Berokan.
Berokan merupakan kesenian tradisional khas Indramayu yang menampilkan tokoh dengan kostum khas dan topeng kepala hewan.
Kesenian ini memiliki nilai-nilai filosofi yang mencerminkan kehidupan pesisir dan kepekaan terhadap alam.
Baca Juga:
Diduga Langgar UU ASN Sebanyak 12 Orang Pegawai di Kabupaten Subang Terancam Diberhentikan
Keracunan Massal MBG di Bandung Barat Kembali Terjadi, Puluhan Siswa SMKN 1 Cihampelas Jadi Korban
Pemkab Ciamis Gelar Doa Bersama untuk Petani di Hari Tani Nasional 2025
Berokan memiliki topeng kepala hewan yang terbuat dari kayu dan kain, serta kostum dari karung goni.
Saat pertunjukan, tokoh Berokan akan mengeluarkan suara seperti terompet, yang berasal dari sebuah benda kecil di dalam mulut.

Kesenian ini dianggap sebagai seni rakyat yang tua dalam khasanah budaya nusantara khususnya di Kabupaten Indramayu Jawa Barat.
Menurut keterangan Dinas pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Indramayu sejak tahun 1970 sampai tahun 1990 hampir 50 lebih grub kesenian berokan masi eksis melestarikan.
Baca Juga:
Insiden Pendaratan di West Java Paragliding Championship 2025: Kompetisi Internasional di Sumedang
Wakil Bupati Sumedang Kunjungi Desa Cimarias Dukung Petani dan Tuntut CSR Perusahaan
Kritik Pedas Mantan Ketua HIPMI Hendra Ciho terhadap Sumedang Kreatif Festival
Namun dengan kemajuan jaman kesenian Berokan dari tahun 2000 sampai sekarang sudah terjadinya pengurangan dan yang masi bertahan ada di tiga kecamatan yakni kecamatan sliyeg, Kecamatan Trisi dan Kecamatan Lelea. Selasa (29/04/2025).
Sementara itu Pamong Kebudayaan, Suparto Agustinus, menjelaskan bahwa, Berokan memiliki filosofi yang menarik dan banyak makna baik secara agama maupun adat istiadat.
Teknik memainkan kesenian Berokan memiliki beberapa tahapan, termasuk persiapan alat musik pengiring, ritual mantra atau doa sebelum menggunakan kostum Berokan, aksi Berokan, dan ruatan rumah,” kata dia saat ditemui di Deltanusantara.com di ruang kerjanya.
Ditempat terpisah, Wa’ Aong, salah satu pelaku seni Berokan dari Kecamatan Trisi, menyampaikan bahwa dirinya telah melestarikan kesenian ini selama bertahun-tahun.
Saya memperkenalkan dunia seni Berokan kepada masyarakat, terutama pada anak-anak jaman sekarang,”tuturnya.
Ia menyatakan bahwa aktivitas dalam terus memperkenalkan Berokan tersebut dengan cara melalui mengamen dan mengisi undangan-undangan berbagai acara.
Wa’ Aong mengungkapkan bawha dengan kemajuan jaman, kesenian Berokan mengalami penurunan, namun masih ada beberapa grub kesenian yang melestarikannya.
Dirinya pun berharap agar perlu dilakukan upaya pelestarian kesenian Berokan, terutama dalam dunia pendidikan kebudayaan Kabupaten Indramayu,”harapnya.
Yuk! baca artikel Deltanusantara.com di GoogleNews.
Penulis : Dna Yaya
Editor : Gerry