Deltanusantara.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menggambarkan situasi dunia yang kembali gelap karena dinamika politik dan ekonomi.
Selain itu juga ditambah ketegangan di berbagai kawasan. Ini akan memberikan pengaruh terhadap Indonesia.
“Situasi ekonomi global sungguh saat ini terus mengalami dinamika luar biasa,”katanya. Kamis 12 Desember 2024.
Baca Juga:
Drum Truk Bermuatan Tepung Amblas di Bekas Galian Pipa Gas Telah di Evakuasi
Satres Narkoba Polres Cimahi Bongkar Peredaran Narkotika Jenis Tembakau Sintesis
Bosman Mardigu dan Helmy Yahya Ditunjuk Komisaris Utama Bank BJB, Bosman: KDM Menantang Saya
Kewaspadaan tersebut meliputi situasi pada negara maju seperti Amerika Serikat (AS) selepas terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden.
Hubungan negara maju dengan blok China dan Rusia juga menimbulkan kekhawatiran karena berkaitan dengan rantai pasok perdagangan dan komoditas.
Di sisi lain juga ada ketegangan di Timur Tengah dan gejolak pada negara Amerika Latin.
Dinamika politik security ini beri pengaruh sangat nyata terhadap tren ekonomi dunia,” jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, pada Rabu (11/12/2024).
Baca Juga:
Aktor Pemukulan Jurnalis Belum Terungkap, Ratusan Wartawan Gelar Unjuk Rasa
Silaturahmi Forum BPD Kecamatan Cisalak: Upaya Meningkatkan Sinegritas dan Kerjasama
Sertijab di Polres Subang: Enam Kapolsek dan Kabagren Berganti, Personil Berprestasi Diapresiasi
Pada pasar keuangan, Sri Mulyani melihat ada perubahan seiring dengan ketidakpastian suku bunga acuan AS atau Fed Fund Rate (FFR).
“Kita selalu dengar sepanjang 2024 bahwa FFR akan higher for longer dan mulai turun dan sudah mulai melakuan beberapa prediksi penurunan.
Dengan munculnya dinamika politik dan sequrity global penambahan penurunan ini menjadi tertunda,” terang Sri Mulyani.
Ini membuat kebijakan fiskal dan moneter dari beberapa negara akhirnya tertahan, menunggu perkembangan terbaru.
Baca Juga:
Kiki Anggota DPRD Indramayu Turun Tangan Atasi Dampak Proyek BBWSCC yang Berujung Kecelakaan
“Semuanya harus tertunda terhenti untuk lihat perkembangan situasi politk yang mempengaruhi demand supply.
Dinamika harga maupun nilai tukar tentu ini pengaruhnya ke nilai tukar dan exchange rate,” pungkasnya.***
Penulis : Gerry
Sumber Berita : Kemenkeu